Dahulu kala kota Bogor selalu dikunjungi orang-orang Jakarta atau daerah sekitarnya karena kota ini terkenal keindahan dan udaranya yang nyaman. Kini kota Hujan ini pun masih ramah menyambut "tamu-tamunya" di hari Minggu atau hari libur. Tetapi sekarang orang datang ke sini untuk bersantap. "Jajanannya betul-betul bikin kangen," kata para tamu itu. Nah, inilah seperangkat jajanan yang setia menarik pengunjung datang ke Bogor
ES PALA DAN ES MANGGA
Es pala dan es mangga selalu bisa kita temukan di berbagai tempat jajanan. Misalnya, di ruko Siliwangi yang menjual Asinan Sedap. Isinya tentu berupa pala atau mangga yang diserut lalu dimaniskan. Rasanya segar dan asam manis. Per gelas harganya Rp 2.500 atau per kilonya Rp. 6.000.
Jimmy salah satu penjual es mangga di Siliwangi itu menyebutkan, ia bisa menghabiskan 15 kilogram mangga dalam sehari. "Belanjanya sih dekat, di Pasar Bogor saja, tapi pernah suatu kali susah sekali dapat mangga, terpaksa beli sampai ke Pasar Kramat Jati, Jakarta," tuturnya.
Kalau sedang bukan musim mangga, dan harga mangga menjadi sangat tinggi, Jimmy terpaksa menaikkan harga atau mengurangi isi es mangganya. " Kalau sampai benar-benar kosong, barulah tidak jualan es mangga," terangnya.
COLENAK
Nah, nama makanan ini rasanya tak asing di telinga kita. Colenak merupakan kepanjangan dari 'dicocol enak'. Makanan yang terdiri dari tapai singkong atau pisang yang dipanggang ini memang disajikan sambil dicocol larutan gula. Kini di atasnya ditaburi kerokan daging kelapa muda.
Sebagai makanan khas, Colenak bertebaran di mana-mana. Salah satu warung Colenak yang terkenal dari dahulu sampai sekarang adalah di Jl. Sukamulya II. Untuk menuju lokasi Saung Cholenak Sukamulya II No. 19, Anda harus sedikit jalan kaki karena letaknya cuma di jalan kecil.
"Dari dulu (tahun 70-an, Red.) tempat ini jadi tempat nongkrong anak-anak sekolah se-Bogor," ujar Pak Hasym bangga. Selain Colenak pisang atau tapai yang jadi andalan, ada menu lain yang banyak dipesan oleh pelanggan Saung Cholenak, yaitu, asinan jagung dan es moka kelapa muda. Sambil menikmati hangatnya colenak, kita bisa melayangkan pemandangan sekitar. Soalnya lokasi saung ini cukup tinggi.
Asinan jagung adalah pipilan jagung bakar dan irisan ketimun yang disiram cuka yang sudah dimasak bersama cabai, garam, dan gula. Dagangan ini pun cukup banyak bertebaran di Bogor. Selain di Sukamulya, asinan jagung yang mangkal terletak di Ruko Siliwangi (di depan Roti Venus).
LOTEK
Bentuk makanan ini tidak asing buat kita. Ada sayuran kangkung, kol, tauge kacang panjang dan wortel. Ditambah lagi potongan kentang dan tahu, disajikan dengan saus kacang tanah. Untuk orang Jakarta, kita biasa menyebut sebagai gado-gado. "Disebut lotek, gado-gado, atau pecel ya enggak apa-apa. Yang penting pembeli suka dengan lotek ini," ujar Ibu Ikah yang meneruskan usaha neneknya, Ibu Min.
Nama Ibu Min selanjutnya menjadi trademark lotek yang ada sejak 32 tahun lalu. "Selain dikenal sebagai Lotek Ibu Min, biasanya orang nyebut juga Lotek Bubulak. Soalnya lokasinya, kan, di daerah Bubulak.
Lotek Ibu Min atau Lotek Bubulak ini ada di Jl. R.E. Martadinata. Dari arah air mancur Jl. Jend. Sudirman, warung loteknya ada di sebelah kanan, sebelum jembatan Bubulak. Warung sederhana ini tidak saja menyediakan lotek. Kalau ingin yang segar-segar, kita bisa memesan rujak ulek, keredok, ketoprak atau baso. Saking banyak penggemar lotek ini, Ibu Ikah harus menyediakan 50 kg kacang tanah setiap 4 hari. "Dulu sebelum krisis, mah, kacang 50 kilogram bisa habis dalam 2 hari saja," jelasnya.
ES PUTER
Es puter tentu bukan minuman khas Bogor, tetapi ada es puter yang salalu diminati pengunjung kota Bogor. Yakni Es Puter Mas Doto. Letaknya di Jl. Sukasari. Tak usah heran kalau es ini demikian terkenal karena Mas Doto sudah berjualan es sejak tahun 60- an. Rasa manis esnya benar-benar dari gula.
Tiap kali produksi, per hari, Doto bisa membuat sampai 100 liter. Biasanya tiap hari rasanya dibuat berganti-ganti. Kadang kelapa muda, kadang avokad, nangka, dan durian. "Ya, tergantung musimlah," jelas Pak Doto.
Menikmati es puter ini tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Bila disantap bersama roti harganya cuma Rp.1.000. Tetapi bila ingin diminum ramai-ramai, Anda bisa membeli per liter. Nah, yang ini harganya Rp. 8.000.
Es puter yang kini juga ngetrend di Bogor adalah es puter durian. Uniknya si durian masih dibiarkan bersama bijinya dan diletakkan di dasar gelas. Jadi, makan es krim durian serasa makan durian sambil disendoki.
NGOHIANG, LOMI, DAN PANGSIT PENGANTIN
Ketiganya sering kali mangkal bersamaan. Ngohiang adalah daging yang digulung dalam kulit dan digoreng bersama adonan tepung. Tentu sesuai namanya, ada rasa bumbu ngohiang yang cukup tajam dan khas. Ngohiang Bogor agak berbeda dengan ngohiang yang kita kenal selama ini. Selain adonan dan komposisi bahan yang berbeda, cara penyelesaiannya lain, yakni digoreng dalam larutan tepung.
Sausnya pun khas, lo. Warnanya cokelat muda dan kental, bukan saus sambal seperti yang kita kenal selama ini. Irisan ngohiang disantap bersama kentang goreng, tahu goreng, dan asinan lobak. Harga satu lonjor ngohiang Rp. 6.000, sementara tahu dan kentang gorengnya masing-masing Rp. 2.000.
Lomi pun memiliki saus yang mirip, tetapi tentu lebih gurih karena dibuat dari kaldu daging dan ebi. Isinya seperti mi kangkung, yakni mi, kangkung, dan taoge. Tetapi kuahnya kental. Pangsit pengantin adalah sup yang isinya terdiri dari irisan ayam, irisan sayuran, soun, dan rolade ikan/ udang. Rasanya tentu saja sedap. Ketiga makanan ini dapat Anda nikmati di Jl. Sukasari, Jl. Siliwangi (di seberang Ruko Asinan Sedap), dan masih banyak tempat lain.